Bertempat
di Hotel Holiday Inn Kuta Bali, Kepala Dinas Kebersihan Kota Bitung
Drs. Jossy Kawengian, MAP membawakan materi melalui presentasi tentang
pengendalian dan pemanfaatan gas metan yang ada di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah di Kecamatan Aertembaga pada acara sarasehan
pemanfaatan gas metan di TPA sampah yang dilaksanakan oleh
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen Cipta
Karya Kementrian Pekerjaan Umum RI (13/12). Kawengian memaparkan bahwa Gas metana merupakan komponen utama dari biogas. Gas ini dapat
menghasilkan energi yang cukup besar karena satu meter kubik gas metana
setara dengan energi yang dihasilkan 0,48 kilogram gas elpiji, gas metana dapat ditemukan di sekitar kita. Selain berasal
dari sampah organik yang telah melalui perombakan oleh bakteri, metana
juga berasal dari alam seperti lautan, lapisan es permanen, tanah-tanah
yang gembur juga ditemukan pada kotoran manusia dan hewan memamah biak
seperti kambing, sapi, kerbau, kuda dan lain-lain. "Pemanfaatan
energi alternatif yang berasal dari gas metana setidaknya
sudah mulai berjalan baik di lingkungan TPA Aertembaga, beberapa kepala
rumah tangga yang hidup di lingkungan TPA sudah mulai memanfaatkan gas
Metan sebagai kebutuhan listrik yang dialirkan melalui pipa-pipa, bahan
bakar Rumah tangga pengganti LPG 3 kg yang jika di kalkulasi menghemat
Rp 51.000 per bulan dan kurang lebih 612.000 dalam satu tahun per satu
keluarga, "tutur Kawengian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar