Bitung- Upacara adat warga Nusa Utara yakni Tulude
dan potong tamo biasanya digelar tingkat Kota,namun perayaan tahun 2015
dilaksanakan serentak Sabtu 31 Januari di 8 kecamatan .
Baik dari kecamatan
Aertembaga,Maesa,Madidir, Girian,Matuari,Ranowulu,Lembeh Selatan dan Lembeh
Utara mengawali upacara dengan mengarak-arak Kue Tamo keliling semua Kelurahan
dari Kecamatan yang bersangkutan.
Khusus Kecamatan Lembeh Utara sebagian besar berasal
dari Nusa Utara ini memeriahkan pesta Tulude dengan pagelaran tarian
Upase,tarian Salo dan tarian Cakalele.
Ketua Ikatan Keluarga Sanger Sitaro Talaud (IKSSAT)
kota Bitung Drs.Edison Humiang,MSi selaku Sekretaris kota menghadiri gelar adat
Tulude Lembeh Utara dengan Tembonang Banua Camat Leddy Ambat,SSTP mengikuti
seluruh upacara.
Sedangkan pemotongan kue Tamo dilakukan oleh tokoh
adat Nimot Salahuhiyang disaksikan oleh ribuan masyarakat memadati lapangan
Kelurahan Pintu Kota.
Baik di Kecamatan Lembeh Utara dan Lembeh Selatan Sekot
Bitung pada sambutannya mengatakan budaya warga Nusa Utara seperti gelar adat
Tulude bukan saja menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota tetapi sudah dikenal
dikanca Nasional dan International.
Sementara Walikota Bitung Hanny Sondakh mengikuti
gelar adat Tulude di Kecamatan Madidir,sebagai Tembonang Wanua yakni Camat Jane
Wauran.
Sondakh berharap ditahun mendatang kegiatan yang
sama dilaksanakan disetiap kelurahan.
Sementara, Wawali M.J
Lomban Mengikuti gelar syukur Tulude di Kecamatan Ranowulu tepatnya di Kelurahan
Batuputih dan Kelurahan Girian Weru II Kecamatan Girian.
Lomban: Tulude
bukanlah sekedar kegiatan tahunan, tetapi sesungguhnya memiliki makna sakral
yang mendalam. Sebab Tulude tidak sekedar seremonial, tapi mensyukuri berkat
anugerah Tuhan yang dianugerahi sepanjang tahun 2014 sebagai pengertian tolak
Tahun, seraya kita diajak untuk tetap selalu pertahankan hidup rukun dan damai antar
sesama dalam mejalani kebersamaan di Tahun 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar