Dukungan
penuh terhadap kerukunan antarumat beragama dan menghargai suatu
kebudayaan ditunjukkan Walikota Bitung Hanny Sondakh. Buktinya, dari
seluruh walikota/bupati yang diundang menghadiri Dialog Antarumat
beragama dan antar kebudayaan antara Indonesia dan Jerman hanya 2 kepala
daerah yang hadir salah satunya Hanny Sondakh. Acara yang bertemakan Indonesia-Germany Interfaith and Intercultural Dialogue III
dibuka oleh Gubernur Sulut Dr. S. H. Sarundajang di ruang Mapalus
Kantor Gubernur Sulut dan menghadirkan Dubes Indonesia untuk Jerman Dr.
Eddy Pratomo, Direktur
Diplomasi ke-Dubes Jerman di Indonesia merangkap Ketua Delegasi Mr. DR.
Heinrich KREFT, Prof. Mark Chalil BODENSTEIN Dari Universitas
Frankfurt, Prof Claudia DERICHS dari Universitas Marburg, Hanane EL
BOUSSADANI, MA Universitas Munsters, Prof. Albrecht FUESS Universitas
Malburg, Dr. Detlef GORRIG perwakilan Gereja Jerman, Dr. Des Tuba ISIK
Universitas Paderborn, Prof Dr. Achmad Gunaryo Kepala Pusat Kerukunan
Umat Beragama Kemenag RI, KH. Dr. Cholil Nafis PB Nahdatul Ulama, Drs
Imam Addaruqutni, MA PP. Muhammadyah, Forkopimda Sulut, Pimpinan Agama
di Sulut, Bupati/Walikota Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta,
Kepala SKPD Kakanwil Kemenag dan Kandepag Agama se- Sulut, Presidium
BKSAUA/FKUB,Pimpinan Ormas, Perwakilan Mahasiswa dan Pimpinan Instansi
Vertikal/ BUMN/BUMD se- Sulut. Walikota Bitung Hanny Sondakh
mengatakan bahwa sudah sejak dulu Kota Bitung sangat menghargai
kerukunan antarumat beragama dan kebudayaan daerah lain. "Buktinya, Kota
Bitung sampai saat ini telah menampung ribuan pengungsi dari luar Sulut
yang wilayahnya dilanda kerusuhan SARA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar