Budaya dapat dijadikan arah karakter
bangsa. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Walikota Bitung, Maxmilian J Lomban,
dalam sambutannya pada pembukaan Seminar Internasional dan Festival Tradisi
Lisan IX yang diselenggarakan oleh Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) bekerja sama
dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Walikota Bitung,
Senin 22/9.
Oleh karena itu, Lomban sangat prihatin
jika generasi muda malu atau berusaha menyembunyikan identitas dirinya sebagai
anak-anak yang mampu menguasai bahasa daerah. Menurut beliau, kota Bitung
memiliki latar belakang Budaya yang beragam mulai dari Minahasa, Sangihe, dan
berbagai jenis suku lainnya yang tinggal di Bitung.
“Generasi muda seharusnya tetap
bangga menunjukkan identitas dirinya dan menjujunjung tinggi harga dirinya
sebagai anak muda bangsa yang kaya akan budayanya masing-masing.” Tutur Lomban
Sementara itu Ketua Umum ATL Dr.
Pudentia MPSS mengatakan bahwa tujuan seminar ini adalah memberikan perhatian
pada tradisi lisan dan komunitasnya (yang termasuk dalam kelompok minoritas),
memperhatikan berbagai potensi tradisi lisan sebagai salah satu sumber utama
penciptaan karya kreatif, dan menghidupkan tradisi lisan.
Lomban
berharap lewat seminar ini dapat menyelamatkan dan melindungi budaya dan
tradisi lisan yang merupakan warisan leluhur bangsa yang sangat berharga.
“Kehilangan hal-hal itu adalah sebuah bencana”, tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar